kapal nabi nuh
Sisa-sisa Bahtera Nuh telah ditemukan 12.000 ft naik ke sebuah gunung Turki, itu diklaim hari ini.
Sekelompok penjelajah evangelis Cina dan Turki mengatakan karbon pengujian masih ditemukan di Gunung Ararat menunjukkan bahwa mereka yang berusia 4.800 tahun, sekitar waktu ketika tabut itu dikatakan mengapung.
Namun kelompok kiri sendiri terbuka untuk reaksi kritis setelah mereka gagal untuk mengungkapkan lokasi foto-foto mereka menemukan atau memproduksi dari luar situs.
Pencarian untuk fisik sisa-sisa Bahtera Nuh telah mengadakan daya tarik bagi orang Kristen, Yahudi dan Muslim selama ratusan tahun. Tetapi meskipun berbagai
mengklaim tidak ada bukti ilmiah yang pernah ditemukan.
Tim dari 15 membuat pengumuman temuan mereka kemarin. Mereka dibawa kembali dari situs kayu tetap dan helai tali yang mereka percaya digunakan untuk menjaga hewan.
Yeung Wing-cheung, sebuah film dokumenter pembuat film dan anggota tim dari Kementerian Bahtera Nuh berbasis di Hong Kong International, mengatakan: "Itu bukan 100 persen bahwa itu adalah Bahtera Nuh tapi kami pikir itu adalah 99,9 persen bahwa ini dia."
Dia mengatakan struktur telah beberapa kompartemen, beberapa dengan kayu balok, yang diyakini hewan rumah. Namun indikasi awal adalah hal ini merupakan jenis kayu cemara sedangkan Alkitab mengatakan itu adalah terbuat dari kayu gopher.
Anggota tim China muncul dengan para pejabat Turki di sebuah konferensi pers bersama di website evangelis di mana pentingnya penemuan potensi dielu-elukan.
Namun Nicholas Purcell, seorang dosen dalam Sejarah Kuno di Universitas Oxford, adalah meremehkan klaim menambahkan bahwa 'ini jenis cerita datang cukup teratur'.
'omong kosong biasa, "kata dia MailOnline.
"Jika banjir tertutup Eurasia 12.000 ft jauh di 2.800 SM, bagaimana masyarakat yang kompleks Mesir dan Mesopotamia, sudah berabad-abad lama, terus hak atas terlepas? Dan kencan Banjir Nuh kepada BC 2.800 adalah sewenang-wenang pula ... '
Selama bertahun-tahun ada banyak hoax selama pencarian bagi tabut itu. Pada tahun 1993, George Jammal diklaim dalam program ditunjukkan dengan CBS bahwa ia telah 'kayu suci' dari bahtera.
Ia kemudian mengungkapkan bahwa ia adalah seorang aktor dan bahwa kayu tersebut sebenarnya diambil dari rel kereta api California yang telah dipanggang dalam oven dengan berbagai saus.
Kelompok ini telah menolak untuk mengatakan dengan tepat di mana penemuan itu dibuat karena mereka sedang menunggu pemerintah Turki untuk menunjuk daerah situs arkeologi.
Tim, yang pertama dari jenisnya yang disahkan oleh pemerintah Turki, adalah upaya bersama antara Hong Media Penginjilan Kong, Bahtera Nuh Kementerian Internasional dan pemerintah Turki, kata South China Morning Post.
Dr Ahmet Ozbek, ahli geologi di Kahramanmaras Sutcu Iman Universitas di Turki, mengatakan kertas suhu rendah dan kondisi lingkungan deposito gletser dan material vulkanik membantu pelestarian di situs.
Kelompok arkeolog evangelis mengesampingkan penyelesaian manusia yang didirikan atas dasar bahwa satu tidak pernah ditemukan di atas 3.500 m di sekitarnya.
Tapi empat tahun yang lalu dan mengikuti satu dekade penelitian, analis keamanan nasional AS Porcher Taylor menyatakan citra satelit menunjukkan 'anomali' yang membingungkan di pojok utara-barat gunung yang dia yakini sebagai sisa-sisa Ark
Para pejabat Turki lokal akan meminta pemerintah pusat di Ankara untuk mengajukan status Warisan Dunia UNESCO sehingga situs tersebut dapat dilindungi dan membuka jalan bagi sebuah penggalian arkeologi utama.
Noah's Ark Ministries International dibentuk pada tahun 2003 di Hong Kong oleh sekelompok orang Kristen evangelis. Pada tahun itu mereka membuat ekspedisi pertama mereka ke Gunung Ararat untuk menemukan tabut itu. Kunjungan berikutnya ke daerah tersebut telah dilakukan pada tahun 2004 dan 2007.
Cerita Alkitab mengatakan Tuhan memutuskan untuk banjir bumi setelah melihat bagaimana korupsi itu menjadi.
Setelah air banjir surut, Alkitab mengatakan, bahtera datang untuk beristirahat di gunung.
Banyak yang percaya bahwa Gunung Ararat adalah di mana tabut dan penghuninya datang kandas.
No comments:
Post a Comment