Friday, November 12, 2010

Sebatang Pohon Pisang Memiliki 37 Jantung

pisang

WARGA Desa Merempan Hilir, Kecamatan Mempura heboh. Sebatang pohon pisang milik pasangan suami-istri Jalaludin alias Angok (45) dan Sainah (40), tumbuh dengan 37 jantung. Hingga Senin (9/3), puluhan warga, baik dari dalam maupun luar Desa Merempan Hilir, Kabupaten Siak, silih berganti melihat pohon pisang 37 jantung itu.
Di sekeliling pohon pisang itu sudah dipasang pagar oleh pemiliknya. Selain itu juga tersedia kotak bagi warga yang ingin menyumbangkan uangnya setelah melihat pohon pisang berjantung 37. Namun, sumbangan tersebut sifatnya sukarela.
Jika ada masyarakat yang tidak mau menyisihkan uangnya, tetap diperbolehkan untuk melihat fenomena alam yang jarang terjadi tersebut. “Pohon itu kan dibuat oleh Tuhan. Jadi siapa saja boleh menengok,” ucap Sainah dengan logat Melayunya yang kental.
Uang hasil sumbangan itu, kata Sainah, digunakan untuk masjid yang ada di desa mereka serta untuk membantu ekonomi keluarganya. Apalagi, saat ini, suaminya, Angok tidak bisa aktif menafkahi keluarga karena mengalami kelumpuhan selama dua tahun terakhir. Sedangkan dua dari lima anaknya saat ini masih berstatus pelajar SD. “Dengan uang yang diberikan masyarakat, bisa bantu-bantu beli baju dan sepatu anak saya yang masih sekolah,” ungkap Sainah.
Kepada Tribun, Sainah mengaku sudah menanam pohon pisang di sekitar rumahnya mulai dua tahun lalu. Awalnya, pohon pisang itu tumbuh dengan normal, sampai akhirnya sekitar tiga minggu lalu menampakkan keanehan. Di mana, jantung di salah satu pohon pisangnya berjumlah 37.
Namun, sebelum pohon pisang ini memiliki 37 jantung, Angok suaminya mengaku pernah bermimpi didatangi seorang perempuan setahun yang lalu. Dalam mimpi Angok, perempuan tersebut berpesan agar pohon itu dijaga.
Pertanda lain juga dialami Siti, tetangga Sainah. Menurut Sainah, tetangganya itu pernah melihat seorang perempuan berkulit putih dan berambut panjang tengah berdiri di dekat pohon itu. Namun, perempuan tersebut langsung menghilang saat Siti ingin menyampaikan kepada Sainah.
Hal itu, menurutnya, tidak sempat membuat ia curiga atau merasa aneh. Hanya saja, setelah melihat pohon pisang itu memiliki 37 jantung, barulah Sainah menduga penampakan perempuan tersebut sebagai suatu pertanda.
Sampai saat ini, Saidah tetap mempertahankan pohon pisang tersebut berada sekitar satu setengah meter dari bangunan rumahnya. Orang-orang yang ingin melihat peristiwa aneh ini dipersilahkan berdiri di luar pagar yang mengeliling pohon.

dhit-ducky.blogspot.com

pembantu kesurupan

Bandar Seri Begawan - Seorang pembantu Indonesia berpaling histeris di rumah majikannya di pagi hari terakhir Jerudong menyebabkan keributan ketika dia memeluk erat isteri
majikan dan menolak untuk melepaskan dirinya.
http://www.brudirect.com/images/stories/news/2010/November/12/made-in-heaven.jpg


Polis dan kakitangan rumah sakit dipanggil sebelum perjuangan pun berlaku untuk membiarkan membebaskannya ibu rumah tangga.

Isteri majikan mengatakan ia pergi ke bilik pembantu di sekitar 9:30 untuk mencari dia dalam doa-doa dan dalam kedudukan bersujud untuk waktu yang lama.

Isteri bertanya mengapa ia melakukan hal itu dan pelayan menjawab dia ingin pergi ke syurga.

Dia bertanya kepada isteri jika dia ingin pergi ke syurga juga.

Dia kemudian mencengkeram ibu rumah tangga dan memeluknya erat menolak untuk membiarkan dia pergi bahkan ketika dia menjerit-jerit di bahagian atas suaranya.

Kaget melihat ibu mereka dalam genggaman wakil-mirip pembantu, anak-anak majikan meminta bantuan dari tetangga.

Majikan tidak ada di rumah pada ketika itu.

Polis dan kakitangan rumah sakit dari unit kecemasan bergegas ke rumah.

Perlu masa lima polis untuk membebaskan isteri dari genggaman pembantu.

Pelayan itu cuba melarikan diri melalui tingkap dengan mengambil keluar dari kisi-kisi jendela.

Namun, dia terluka tangannya dalam proses.

Dia kemudian mula menjerit-jerit di atas suaranya mengatakan bahawa ia adalah jin.

Mereka cuba untuk menahan ke bawah tapi dia berjaya perjuangan bebas dan berlari keluar rumah dengan polis panas di tumitnya.

Ketika Pascasarjana Hj Othman, seorang imam dari sebuah masjid di Tanjong Kg Bunut, tiba di tempat kejadian, pelayan menjadi lebih histeris.

Setelah berbisik ayat-ayat Al-Quran, imam berjaya menenangkannya dan ia tertahan ke tandu dan dihantar ke RIPAS Hospital.

Isteri mengatakan pembantu tidak menunjukkan perilaku aneh sejak dia mula bekerja untuk keluarga.

"Dia mempunyai bilik tidur sendiri, tandas dan dapur di rumah kami.

Dia telah baik dalam pekerjaannya sejak kami mempunyai lebih daripada empat tahun yang lalu sebagai dua anak saya masih berada pada remaja akhir sudah.

"Yang kami minta dia untuk lakukan adalah rapi rumah, mencuci pakaian, cenderung kebun kami dan membantu saya dengan tugas-tugas dapur," kata isteri.

"Saya sekarang ketakutan dan aku tidak tahu apakah itu dianjurkan agar ia bekerja lagi," katanya. - Courtesy of Borneo Bulletin